JR – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menginstruksikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) guna mengantisipasi potensi hujan ekstrem yang diperkirakan terjadi pada 11 Maret 2025.
Instruksi ini dikeluarkan sebagai respons terhadap prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengenai kemungkinan curah hujan lebat hingga ekstrem pada tanggal tersebut. Pramono menekankan pentingnya langkah proaktif untuk meminimalkan risiko banjir di Ibu Kota.
“Saya sudah meminta BPBD untuk melakukan modifikasi cuaca, didorong agar hujan turun di laut,” ujar Pramono saat meninjau Pintu Air Manggarai, Jakarta Pusat, Selasa (4/3).
OMC direncanakan berlangsung selama lima hari, dimulai paling lambat pada 6 Maret 2025. Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan, menyatakan bahwa pihaknya siap melaksanakan operasi tersebut sesuai arahan gubernur.
Selain OMC, Pemprov DKI Jakarta juga melakukan upaya lain untuk mengatasi banjir, seperti pengerukan sedimen di sungai, waduk, dan kali, serta pembangunan sumur resapan. Pramono menekankan bahwa penanganan banjir memerlukan kerja sama lintas wilayah dan tidak bisa diselesaikan secara parsial.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan dampak hujan ekstrem dapat diminimalkan, sehingga aktivitas masyarakat Jakarta tidak terganggu. (ars)